Oleh: H. Salahuddin Wahid
Mbah
Hasyim Asy’ari atau al-maghfurlah KH. M. Hasyim Asy’ari adalah salah
satu dari sedikit “raksasa” Indonesia. Warisan yang ditinggalkan adalah
kitab-kitab karya beliau, Pesantren Tebuireng, dan Jam’iyah Nahdlatul
Ulama’. Kitab-kitab beliau sudah mulai diterjemahkan dan diterbitkan
serta beredar dalam lingkungan terbatas. Perlu upaya khusus untuk
memperluas peredaran buku-buku karya beliau.
Jam’iyah
NU telah berkembang menjadi organisai Islam terbesar di Indonesia,
tetapi kita harus berani mengakui bahwa NU bukan organisasi Islam
terkuat. Hal itu karena secara umum mutu organisasi NU jauh dari
harapan. Tentu ada cabang NU yang baik, khususnya di Jawa Timur tetapi
secara umum organisasi NU perlu perbaikan khusus. Beberapa PCNU dan PWNU
hanya menjadi alat dari pimpinannya. Kalau tidak ada upaya serius dalam
perbaikan organisasi NU, kekuatan dan perannya akan semakin menurun.